Selasa, 14 September 2021

MELAWAN RASA TAKUT JARUM PADA VAKSINASI COVID-19

 OPINI

oleh:
Fr. Fransesco Agnes Ranubaya 

Rasa takut adalah salah satu perasaan yang timbul dari setiap orang. Ada orang yang takut gelap, takut ketinggian, takut sendirian, dan bahkan takut pada kematian. Rasa takut menjadi begitu wajar dimiliki oleh setiap orang ketika dihadapkan pada sesuatu yang secara alami memicu rasa takut. Apalagi di masa pandemi ini, hampir setiap orang mengalami phobia atas covid-19. Tidak hanya pada penyakitnya, program vaksinasi yang digalakkan pemerintah membuat banyak orang merasa takut pada jarum suntik.

Akan tetapi, rasa takut yang berlebihan seperti itu justru dapat menghambat kehidupan. Orang tidak lagi memandang manfaat vaksinasi, tetapi terfokus pada rasa takut yang membahayakan diri orang secara tidak langsung. Maka dari itu, setiap pribadi perlu menemukan sumber rasa takutnya agar hidup menjadi lebih baik, lebih percaya diri dan bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam melawan pandemi covid-19 saat ini.

Semua orang jelas memiliki rasa takut. Namun tidak pernah terjadi bahwa rasa takut itu muncul tanpa ada yang memicunya. Menurut KBBI, rasa takut merupakan perasaan gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Rasa takut tersebut ditimbulkan oleh adanya ancaman, sehingga seseorang akan menghindar diri dan sebagainya. Kecemasan atau anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar, mungkin juga oleh bahaya dari dalam diri seseorang, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar. 

Bahaya dari dalam, timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya, misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan dorongan (Gunarsa,2008). Berdasarkan pendapat di atas, perasaan takut merupakan respon terhadap ancaman atau bahaya yang bisa dikatakan belum jelas atau sesuatu yang tidak dapat diterima. Maka dari itu, pemicu dari rasa takut sendiri bukanlah sesuatu eksistensi melainkan hal-hal yang masih berada di dalam ranah perasaan dan pikiran.

Takut pada jarum suntik mungkin lazim ditemukan beberapa orang. Akan tetapi, jika ketakutan ini tidak segera diatasi, akan mengakibatkan masalah besar. Saat dihadapkan pada petugas medis yang membawa jarum suntik atau momen vaksinasi seperti akhir-akhir ini, orang-orang ini memilih untuk menghindarinya. Menurut Joseph Novita (Hallosehat,2021), fobia jarum suntik atau disebut juga trypanophobia adalah kondisi ketika seseorang mau disuntik, ia akan mengeluarkan reaksi, seperti mengalami tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang meningkat. Berkaitan dengan fobia pada jarum suntik vaksinasi. Dalam Seminar Psikiatri Undip (Humas Undip, 2021), mengemukakan bahwa,

“Kecemasan atau ketakutan sebelum disuntik menyebabkan penerima vaksin bisa pingsan dan untuk menanggapi hal tersebut adalah dengan menenangkan keluarga/pendamping penerima vaksin jika ada dan memberikan tindakan berupa penempatan pada ruang terpisah, memberikan tempat berbaring yang nyaman dan observasi serta monitoring hingga sadar. Ketakutan yang besar akan jarum suntik akan menimbulkan masalah. Dalam jangka pendek akan menimbulkan prosedur vaksin yang lama, pingsan, nyeri hingga cemas. Sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan ketakutan hingga penolakan untuk divaksin. Seseorang yang mengalami kondisi peri-immunization biasanya akan mengalami kondisi post-immunizaion setelah beberap hari vaksinasi dilakukan. Tubuh akan menjadi tidak nyaman dan timbul kecemasan berulang. Kondisi yang dialami biasanya berupa kondisi neurologis disosiatif, seperti kesemutan, rasa kebas, merasa lemas dan lain sebagainya dimana jika diperiksa tidak ada apa-apa.

Selanjutnya, apakah fobia pada jarum suntik ini dapat dihilangkan atau diatasi? tentu saja bisa. menurut Joni Pagenkemper dari artikel Hallosehat, memberikan beberapa cara untuk menghindari rasa takut saat disuntik. (1) Kalau bisa, pastikan suhu ruangan suntik hangat, tidak dingin. Suhi dingin akan memberikan sensasi yang lebih menegangkan, (2) Sebelum melakukan penyuntikan, biasanya lokasi yang akan disuntik akan dibersihkan pakai alkohol, (3) Selalu gunakan jarum suntik baru, (4) Tempelkan jarum suntik ke tubuh secara cepat agar rasa sakit tidak terlalu dirasakan.

Berkaitan dengan vaksinasi, dr. Tanjung Ayu Sumekar (Humas Undip,2021) mengatakan bahwa menghadapi kecemasan lebih baik daripada menghindarinya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kecemasan pada vaksinasi di antaranya adalah mendapatkan informasi akurat terkait vaksinasi dari rumah sakit dan tenaga Kesehatan. Mengumpulkan data dari sumber terpercaya mengenai vaksinasi akan membantu pikiran untuk mengurangi kecemasan. Diskusikan kecemasan dengan orang yang dipercaya. Dengan mendiskusikan dan berbagi dengan orang lain, kita akan mengurangi kecemasan diri sendiri dan membuat keputusan dengan lebih baik. Hindari mengeneralisasi ketakutan akan Covid-19 dengan ketakutan akan vaksinasi. Tingkatkan motivasi diri untuk divaksin. Semangati diri dengan keinginan agar pandemi segera berakhir sehingga keinginan divaksin akan semakin tinggi.

Dengan demikian, rasa takut jarum pada saat vaksinasi covid-19 sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilawan. Hanya saja ketakutan pada jarum suntik ini timbul karena perasaan dan pikiran buruk yang lebih dahulu muncul sehingga orang enggan untuk melakukan vaksinasi. Setelah membahas secara ringkas pendapat di atas, membuka cakrawala pemikiran kita bahwa untuk melawan rasa takut harus memiliki pikiran yang terbuka, menerima informasi yang jelas dan meyakinkan diri untuk memberanikan diri. Hal yang perlu diketahui bahwa untuk saat ini vaksinasi menjadi jalan keluar untuk melawan virus covid-19. Ketika orang telah mengetahui manfaat baik dari vaksinasi, segala rasa takut akan dilawan demi menerima manfaat yang baik terutama bagi kesehatan. 

 

Kami siap membangun dunia literasi bercita rasa Kristiani dalam semangat Aggiornamento di tengah generasi milenial

2 komentar:

Kirim Tulisan

What's App:

+62817-0318-8444 (Kalam)

Alamat:

Jl. Sigura-gura Barat, No. 2 Karang Besuki (Seminari Tinggi Interdiosesan Giovanni XXIII),
Malang, Jawa Timur

Email :

narasigiovanni@gmail.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog