MELAWAN RASA TAKUT JARUM PADA VAKSINASI COVID-19
OPINI
oleh:
Fr. Fransesco Agnes Ranubaya
Rasa takut adalah salah satu perasaan yang timbul dari
setiap orang. Ada orang yang takut gelap, takut ketinggian, takut sendirian,
dan bahkan takut pada kematian. Rasa takut menjadi begitu wajar dimiliki oleh
setiap orang ketika dihadapkan pada sesuatu yang secara alami memicu rasa
takut. Apalagi di masa pandemi ini, hampir setiap orang mengalami phobia atas covid-19. Tidak hanya pada penyakitnya, program vaksinasi yang digalakkan pemerintah membuat banyak orang merasa takut pada jarum suntik.
Akan tetapi, rasa takut yang
berlebihan seperti itu justru dapat menghambat kehidupan. Orang tidak lagi
memandang manfaat vaksinasi, tetapi terfokus pada rasa takut yang membahayakan
diri orang secara tidak langsung. Maka dari itu, setiap pribadi perlu menemukan
sumber rasa takutnya agar hidup menjadi lebih baik, lebih percaya diri dan bisa
bekerja sama dengan pemerintah dalam melawan pandemi covid-19 saat ini.
Semua orang jelas memiliki rasa takut. Namun tidak
pernah terjadi bahwa rasa takut itu muncul tanpa ada yang memicunya. Menurut
KBBI, rasa takut merupakan perasaan gentar (ngeri) menghadapi sesuatu yang
dianggap akan mendatangkan bencana. Rasa takut tersebut ditimbulkan oleh adanya
ancaman, sehingga seseorang akan menghindar diri dan sebagainya. Kecemasan atau
anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar, mungkin juga oleh bahaya dari
dalam diri seseorang, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar.
Bahaya dari
dalam, timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya, misalnya
pikiran, perasaan, keinginan dan dorongan (Gunarsa,2008). Berdasarkan pendapat
di atas, perasaan takut merupakan respon terhadap ancaman atau bahaya yang bisa
dikatakan belum jelas atau sesuatu yang tidak dapat diterima. Maka dari itu,
pemicu dari rasa takut sendiri bukanlah sesuatu eksistensi melainkan hal-hal
yang masih berada di dalam ranah perasaan dan pikiran.
Takut pada jarum suntik mungkin lazim ditemukan
beberapa orang. Akan tetapi, jika ketakutan ini tidak segera diatasi, akan
mengakibatkan masalah besar. Saat dihadapkan pada petugas medis yang membawa
jarum suntik atau momen vaksinasi seperti akhir-akhir ini, orang-orang ini
memilih untuk menghindarinya. Menurut Joseph Novita (Hallosehat,2021), fobia
jarum suntik atau disebut juga trypanophobia adalah kondisi ketika seseorang mau disuntik, ia akan mengeluarkan reaksi, seperti mengalami tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang meningkat. Berkaitan dengan fobia pada jarum suntik vaksinasi. Dalam Seminar Psikiatri Undip (Humas Undip, 2021), mengemukakan bahwa,
“Kecemasan atau ketakutan sebelum disuntik menyebabkan
penerima vaksin bisa pingsan dan untuk menanggapi hal tersebut adalah dengan menenangkan
keluarga/pendamping penerima vaksin jika ada dan memberikan tindakan berupa
penempatan pada ruang terpisah, memberikan tempat berbaring yang nyaman dan
observasi serta monitoring hingga sadar. Ketakutan yang besar akan jarum suntik
akan menimbulkan masalah. Dalam jangka pendek akan menimbulkan prosedur vaksin
yang lama, pingsan, nyeri hingga cemas. Sedangkan untuk jangka panjang dapat
menyebabkan ketakutan hingga penolakan untuk divaksin. Seseorang yang mengalami
kondisi peri-immunization biasanya akan mengalami kondisi post-immunizaion
setelah beberap hari vaksinasi dilakukan. Tubuh akan menjadi tidak nyaman dan
timbul kecemasan berulang. Kondisi yang dialami biasanya berupa kondisi
neurologis disosiatif, seperti kesemutan, rasa kebas, merasa lemas dan lain
sebagainya dimana jika diperiksa tidak ada apa-apa.”
Selanjutnya, apakah fobia pada jarum suntik ini dapat dihilangkan atau diatasi? tentu saja bisa. menurut Joni Pagenkemper dari artikel Hallosehat, memberikan beberapa cara untuk menghindari rasa takut saat disuntik. (1) Kalau bisa, pastikan suhu ruangan suntik hangat, tidak dingin. Suhi dingin akan memberikan sensasi yang lebih menegangkan, (2) Sebelum melakukan penyuntikan, biasanya lokasi yang akan disuntik akan dibersihkan pakai alkohol, (3) Selalu gunakan jarum suntik baru, (4) Tempelkan jarum suntik ke tubuh secara cepat agar rasa sakit tidak terlalu dirasakan.
Berkaitan dengan vaksinasi, dr. Tanjung Ayu Sumekar
(Humas Undip,2021) mengatakan bahwa menghadapi kecemasan lebih baik daripada
menghindarinya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi kecemasan pada
vaksinasi di antaranya adalah mendapatkan informasi akurat terkait vaksinasi
dari rumah sakit dan tenaga Kesehatan. Mengumpulkan data dari sumber terpercaya
mengenai vaksinasi akan membantu pikiran untuk mengurangi kecemasan. Diskusikan
kecemasan dengan orang yang dipercaya. Dengan mendiskusikan dan berbagi dengan
orang lain, kita akan mengurangi kecemasan diri sendiri dan membuat keputusan
dengan lebih baik. Hindari mengeneralisasi ketakutan akan Covid-19 dengan
ketakutan akan vaksinasi. Tingkatkan motivasi diri untuk divaksin. Semangati
diri dengan keinginan agar pandemi segera berakhir sehingga keinginan divaksin
akan semakin tinggi.
Dengan demikian, rasa takut jarum pada saat vaksinasi
covid-19 sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilawan. Hanya saja
ketakutan pada jarum suntik ini timbul karena perasaan dan pikiran buruk yang
lebih dahulu muncul sehingga orang enggan untuk melakukan vaksinasi. Setelah
membahas secara ringkas pendapat di atas, membuka cakrawala pemikiran kita
bahwa untuk melawan rasa takut harus memiliki pikiran yang terbuka, menerima
informasi yang jelas dan meyakinkan diri untuk memberanikan diri. Hal yang
perlu diketahui bahwa untuk saat ini vaksinasi menjadi jalan keluar untuk
melawan virus covid-19. Ketika orang telah mengetahui manfaat baik dari
vaksinasi, segala rasa takut akan dilawan demi menerima manfaat yang baik
terutama bagi kesehatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemangat! Selalu
BalasHapushttps://www.sesawi.net/author/ranubaya